Kata Bijak Soekarno
Beberapa Kata Bijak Soekarno adalah sebuah ungkapan mutiara dari seorang Ir. Soekarno, presiden
pertama Republik Indonesia yang memiliki jasa-jasa hebat selama hidupnya
demi mengabdi untuk negara kita tercinta, Indonesia. Pria kharismatik
kelahiran 6 Juni 1901 ini merupakan proklamator kemerdekaan Indonesia
yang sangat nasionalis dan berkarakter tegas. Sebagai bangsa yang besar,
kita pada masa kini sangat haus jiwa pemimpin seperti beliau. Semoga
kumpulan pidato dan kata motivasi dari Bung Karno dibawah ini dapat
menginspirasi kita semua, untuk membangun Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Sosok
Soekarno yang sangat berkarakter ini sudah sepatutnya kita teladani,
khususnya dalam hal memajukan Bangsa Indonesia. Karena dimanapun kita
berada, kita adalah manusia yang lahir di tanah Indonesia, dan bertumpah
darah satu Indonesia. Oleh karena itu, sebagai seorang pemuda mari kita
bersama-sama mewujudkan mimpi Bangsa Indonesia dan juga mimpi Bung
Karno terhadap kemajuan Indonesia sebagai negara terdepan dan termaju di
dunia.
Berbicara
mengenai sosok Bung Karno, memang tiada habisnya. Meskipun beliau telah
tiada, namanya tetap harum, jasa nya selalu terkenang dalam setiap
sanubari rakyat Indonesia. Rakyat berharap, sosok atau jiwa pemimipin
seperti Soekarno hadir kembali di pangkuan rakyat agar negara ini
kembali sejahtera, maju dan menjadi yang terdepan serta menaklukkan
dunia, seperti kata kata bijak yang pernah SOEKARNO ungkapkan dengan tegas dalam rangkuman dibawah ini.
1. "Tuhan menciptakan bangsa untuk maju melawan kebohongan elit atas,
hanya bangsanya sendiri yang mampu merubah nasib negerinya sendiri."
2. "Aku
tinggalkan Kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri
dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri
yang mengolahnya."
3. "Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam."
4. “Firman
Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu :
“Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma
biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum
bangsa itu merobah nasibnya” [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi, 1964]
5. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya." [Ir. Soekarno, Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961]
6. "Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup dimasa pancaroba. Jadi tetaplah bersemangat elang rajawali."
7. "Gantungkan cita-cita mu setinggi
langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan
jatuh di antara bintang-bintang."
8. "Laki-laki dan perempuan adalah
seperti dua sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka
terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; Jika
patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu
sama sekali."
9. "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."
10. "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia"
11. "Merdeka hanyalah sebuah
jembatan, Walaupun jembatan emas.., di seberang jembatan itu jalan pecah
dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.., satu ke dunia sama ratap sama
tangis!"
12. "Orang tidak bisa mengabdi
kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia.. Tuhan
bersemayam di gubuknya si miskin."
13. "Apakah
kelemahan kita adalah kurang percaya diri sebaga bangsa, sehingga kita
menjadi bangsa penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama
lain, padahal kita ini asalnya adalah rakyat gotong royong."
14.
"Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden
sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan
rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa."
15. "Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan."
16. "Kita
bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita
tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli
dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka,
daripada makan bestik tapi budak." [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi]
17. "Aku lebih suka lukisan samudra yang gelombangnya menggebu-gebu daripada lukisan sawah yang adem ayem tentram."
18.
"Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga
warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita
selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat."
[Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi]
19.
"Apabila dalam di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut
untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah
tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun."
20.
"Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau
sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang."
21. “Tidak
seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti
dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk
mempertahankannya”. [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi 1956]
22.
"Apakah kita mau Indonesia merdeka, yang kaum Kapitalnya merajalela
ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup
pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi
yang cukup memberi sandang dan pangan?" [Ir. Soekarno Pidato lahirnya
Pancasila 1 Juni 1945]
23. "Gemah
ripah loh jinawi, tata tentram kerta raharja, para kawula iyeg rumagang
ing gawe, tebih saking laku cengengilan adoh saking juti. Wong kang
lumaku dagang, rinten dalu tan wonten pedote, labet saking tan wonten
sansayangi margi. Subur kang sarwa tinandur, murah kang sarwa tinuku.
Bebek ayam raja kaya enjang medal ing panggenan, sore bali ing kandange
dewe-dewe. Ucapan-dalang dari bapaknya-embahnya-buyutnya-canggahnya,
warengnya-udeg-udegnya gantung siwurnya. Bekerja bersatu padu, jauh
daripada hasut, dengki, orang berdagang siang malam tiada hentinya,
tidak ada halangan di jalan. Inipun menggambarkan cita-cita
sosialisme." [Bung Karno, Pidato Hari Ibu 22 Desember 1960]
24. "Walaupun
jembatan emas di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia
sama rata sama rasa.. satu ke dunia sama ratap sama tangis.."
Semoga kata kata dari presiden kita ini bisa bermanfaat bagi kita semua...... amin
Komentar
Posting Komentar